oleh

Kisruh antar-Organisasi Pendukung KIP Perairan Matras, Erwin: Pemuda Pancasila dan LMP tidak terlibat dalam perjanjian

Bangka, DiksiNews.com – Adanya pernyataan sikap dari Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Bangka yang mempertanyakan tentang keabsahan pembentukan perserikatan 11 Ormas/LSM sebagai himpunan organisasi masyarakat yang mendukung kegiatan penambangan biji timah oleh Kapal Isap Produksi (KIP) di perairan Matras beberapa waktu lalu ditanggapi oleh Erwin Tjandra selaku koordinator grup mitra KIP yang beroperasi di perairan tersebut.

Erwin mengatakan kalau Pemuda Pancasila, dan termasuk LMP sebelumnya tidak pernah terlibat di dalam perserikatan organisasi masyarakat pendukung KIP di perairan Matras saat masih berjumlah 21 Ormas/LSM.

Ia menjelaskan saat itu Supriyanto mencantumkan nama organisasi Gerakan Pemuda Sehat (GPS) di dalam perserikatan tersebut dikarenakan masih terjadi dualisme kepengurusan di internal Pemuda Pancasila Kabupaten Bangka.

Begitu pula dengan LMP yang ia katakan juga masih terjadi dualisme kepengurusan organisasi, sehingga almarhum Subiono alias Sumino selaku Ketua LMP Macab Bangka pada masa itu memutuskan untuk menggunakan organisasi BARAKUDA-HMP.

“Ya bagaimana mau dilibatkan kalau mereka juga tidak membawa LMP dan Pemuda Pancasila di perikatan sebelumnya. Dari 21 perikatan tidak ada nama Pemuda Pancasila dan LMP. Karena mereka masing-masing dualisme ya, kubu LMP dan Pemuda Pancasila. Yang satu Supriyanto dengan Pemuda Sehat (Gerakan Pemuda Sehat-pen) dan almarhum Sumino dengan BARAKUDA. Ada saksinya juga itu. Silakan tanyakan saja dengan orang LMP lah, apa sekretaisnya, apa bendaharanya kenapa almarhum Sumino memggunakan BARAKUDA. Mitra lainnya juga [tahu]. Waktu penandatangannya ada ketua-ketua LSM juga tahu itu bahwa tidak ada Pemuda Pancasila yang dipake Supriyanto dan almarhum Sumino,” tutur Erwin memberikan keterangan saat ditemui di warung kopi Tungtau Sungailiat, Kabupaten Bangka, pada Jumat (07/05) sore.

Ia melanjutkan kalau Pemuda Pancasila maupun LMP tidak berhak meminta dana pembinaan organisasi lantaran tidak pernah terlibat dalam perjanjian sebelumnya.

“Justru mereka gak berhak dong. Tapi setelah dapat juga Pemuda Pancasila juga nikmatin. Makanya saya juga bingung. Pemuda Sehat dia munculkan tapi dananya untuk Pemuda Pancasila. Itu pun kita dapat kecaman dari Pemuda Pancasila [kubu] Sarmili. Karena yang diakui justru Sarmili mestinya,” ucapnya.

Mengenai dugaan adanya nominal Rp100 yang pernah dialokasikan untuk Supriyanto secara pribadi dari grup mitra KIP yang beroperasi di perairan Matras itu juga turut dibenarkan oleh Erwin.

“Karena sudah terbongkar memang iya dengan almarhum Sumino juga dapat. Karena saya pikir ya supaya gak usah ribut-ribut ya. Sebenarnya emang dapat. Tapi akhirnya kan itu jadi pemicu lah. Saling bertanya juga kenapa ada yang begini. Katanya gak ada,” pungkasnya.

Bahkan dikatakan oleh Erwin kalau Supriyanto masih sempat menanyakan perihal tersebut meskipun organisasinya saat ini tidak masuk lagi di dalam perserikatan 11 Ormas/LSM yang baru.

“Supri masih menanyakan juga apakah dia masih bisa dapat apa tidak ini. Saya bilang ya yang terpilihnya aja tidak begini, kenapa jadi ada uang koordinator ya kan. Gak mungkin juga diberikan lagi saya bilang,” ucap pengusaha muda asal Belinyu itu.

Erwin juga menegaskan setelah almarhum Subiono meninggal dunia tidak ada ketentuan untuk menunjuk koordinator perserikatan yang baru sesuai kesepakatan yang sudah ditandatangani antara pihak grup mitra KIP perairan Matras dengan pihak perserikatan 21 Ormas/LSM sebelumnya.

“Tidak ada perjanjian setelah almarhum Sumino meninggal untuk menunjuk koordinator yang baru. Yang 11 perikatan baru memang hampir semuanya setuju untuk dibikin baru. Karena almarhum Sumino sudah meninggal, jadi masing-masing ada beberapa kubu ingin membentuk baru, ya kan. Mereka datang dengan sembilan pun mungkin bubar itu. Tapi dengan sebelas kita mitra gak bisa bubarin gitu aja. Karena mereka lebih dari 50 persen suara ya,” tutup Erwin.

Sementara itu Supriyanto sendiri saat dihubungi via pesan WhatsApp untuk dimintai pendapatnya mengenai hal ini belum bisa memberikan keterangan apa pun.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *