oleh

Meski Ada Kendala, KPU dan Bawaslu Bangka Tegaskan Tak Ada Potensi PSU

Bangka, Diksinews.com – Ketua KPU Kabupaten Bangka, Sinarto katakan partisipasi pemilih mengalami peningkatan dibanding pemilu sebelumnya. Dirinya optimis jika jumlah suara peserta pemilih di Pemilu 2024 untuk Kabupaten Bangka akan mencapai diatas target nasional sebesar 77.5 persen.

Menurut pantauan yang dilakukan oleh KPU Bangka, ia sampaikan bahwa proses pencoblosan berjalan cukup lancar, aman dan kondusif. Meskipun, Sinarto sebutkan ada beberapa kendala yang ditemukan di lapangan.

“Namun adapun beberapa kendala-kendala kecil yang di temukan di lapangan dan itu dapat kita atasi. Sementara itu untuk proses penghitungan di tingkat KPPS juga telah berakhir saat menjelang subuh,” terangnya, Kamis (15/2/2024).

Sejauh pantauan yang dilakukan di lapangan sampai dengan pagi hari ini, Sinarto menegaskan tidak ada potensi dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU). Lalu, untuk surat suara dan kotak suara saat ini sudah mulai ada pergeseran ke gudang logistik yang ada di setiap kecamatan.

“Setelah surat suara berada di tiap kecamatan maka akan dilakukan rekapitulasi, dan proses rekapitulasi itu sebenarnya sudah bisa dimulai hari ini. Tapi karena kondisi teman-teman di lapangan masih terlalu letih, maka akan dilaksanakan esok hari,” sebutnya.

“Sedangkan untuk rekapitulasi di kantor KPU Bangka akan dilakukan setelah 20 hari proses pencoblosan. Setelah proses di kami selesai maka akan dilakukan proses lanjutan rekapitulasi di tingkat provinsi,” tutup Sinarto.

Sementara itu menanggapi adanya potensi PSU, Ketua Bawaslu Bangka, Sugesti menuturkan kemungkinan kecil akan di terjadi di Kabupaten Bangka. Menurutnya, hal itu dikarenakan antara KPU dan Bawaslu telah saling melengkapi.

Sugesti tak menampik meski dalam proses pengawasan pungut hitung terdapat banyak kekurangan. Itu didasari karena banyak petugas KPPS tidak seragam pemahamannya dalam prosedur saat proses pungut hitung.

“Saya menemukan di lapangan ada TPS yang memulai pencoblosan mundur hingga 1.5 jam. Kejadian seperti inilah yang menyebabkan banyak pemilih tidak hadir. Dan saya menilai petugas KPPS ini tidak maksimal mendapatkan bimtek, sehingga bingung saat menjalankan tugas,” imbuhnya.