oleh

Digarap Pengusaha dan Oknum APH, Pemilik Lahan : Mereka Tanpa Izin, Sama Juga dengan Penjarahan

BANGKA, DIKSINEWS.COM — Tambang Inkonvensional (TI) ilegal jenis rajuk atau yang di kenal dengan sebutan TI Tower di wilayah Jalan Lintas Timur tepatnya didepan Pantai Indah Rebo (PIR) Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka diduga dikerjakan pada lahan milik warga tanpa izin.

Bahkan aktivitas itu sendiri dilakukan secara kucing-kucingan yang dikerjakan oleh para pekerja tambang pada malam hari mulai pukul 19:00 wib hingga pukul 05:000 wib pagi.

Pemilik lahan, Anton Lukito als Alok saat ditemui membenarkan bahwa lahan tersebut merupakan lahan miliknya dengan status penguasaan tanah yang hingga kini berubah status menjadi kawasan Hutan Lindung (HL).

“Benar itu lahan milik saya,” ungkap dia.

Saat disinggung mengenai keberadaan beberapa ponton Ti Tower di wilayah tersebut, dirinya mengklaim bahwa itu bukanlah miliknya, melainkan dikerjakan oleh seorang pengusaha dan oknum APH tanpa izin.

“Tambang itu bukan milik saya, itu dikerjakan oleh seorang pengusaha dan dibantu oleh oknum APH. Intinya bukan milik saya,” cetus dia sembari menyampaikan bahwa aktivitas tersebut sama juga dengan penjarahan.

Lanjut kata Alok, sebelumnya aktivitas tambang itu sudah pernah dilaporkan oleh dirinya kepada pihak kepolisian namun hingga kini belum ada tanggapan atas laporan tersebut.

“Sudah pernah saya laporkan, hingga kini belum ada tanggapan,” sebutnya.

Kapolres Bangka, AKBP Taufik Noor Isya saat dikonfirmasi terkait adanya oknum APH yang bermain TI di lokasi tersebut, dirinya memastikan bahwa tidak ada anggota Polres Bangka yang bermain tambang.

“Dapat saya pastikan tidak ada anggota kami terlihat,” ucapnya melalui pesan singkat.

Sementara Komandan Sub Detasmen Polisi Militer II/4-2 Bangka Kapten CPM Wahyudi Setyadi yang juga dikonfirmasi terkait dugaan adanya oknum anggota yang disebut bermain tambang ilegal itu, menyebutkan akan melakukan penyelidikan terhadap informasi tersebut.

“Nanti kita akan selidiki dulu. Kita cek dulu kebenarannya. Terimakasih atas informasinya,” ujarnya melalui aplikasi WhatsApp.

Dari pantauan di lapangan, terdapat tiga unit ponton tambang lengkap dengan mesin dan peralatan. Namun keberadaan ponton – ponton tersebut tersembunyi dibalik hutan pinus sehingga tidak tampak dari jalan raya.

(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *