Bangka, DiksiNews.com – Untuk menentukan langkah dan kebijakan program kerja di tahun 2022, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Provinsi Bangka Belitung menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang dihadiri oleh seluruh perwakilan pengurus yang ada di tingkat kabupaten dan kota.
Rakerda yang di laksanakan di Kantor KONI Kabupaten Bangka selama dua hari yang dimulai tanggal 18 Juni hingga 19 Juni 2022 tersebut mengusung tema Konsolidasi dan Koordinasi Menuju Prestasi pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera dan Pekan Olahraga Kejuaraan Nasional (Poknas) 2023.
“Selama dua hari ini kita melakukan rakerda untuk membahas program-program yang akan dilaksanakan oleh FPTI Babel selama tahun 2022. Intinya ada beberapa yang akan dilakukan terutama kesetaraan pelatih kemudian persiapan untuk kejuaraan kelompok umur di Ambon dan kejuaraan umum. Selain itu kami juga membahas tentang persiapan terkait dengan belum dimasukkannya cabang olahraga panjat tebing di Porprov 2023 yang akan di gelar di Bangka Barat nanti,” jelas Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Provinsi Bangka Belitung, Zulkarnain Alijudin, Minggu (19/6/2022).
Menanggapi hal tersebut, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Pemkab Bangka untuk menanyakan hal yang mendasari tidak masuk dalam salah satunya cabor yang tidak di pertandingan di porprov nanti. Ia tegaskan tetap akan terus berupaya supaya panjat tebing harus dipertandingkan.
Kenapa harus dipertandingkan? Zulkarnain sebutkan selama dua kali Porwil yang dilaksanakan di Babel dan Bengkulu, Panjat Tebing menyumbangkan 13 mendali emas. Atas dasar itulah, apabila cabor tidak dilombakan di Porprov maka akan membuat mental atlet bisa jatuh.
“Nanti akan mempengaruhi pada Porwil nantinya, oleh sebab itu kita akan mendesak panitia besar porprov. Kalau alasan panitia hanya karena tidak adanya ketersediaan sarana, ini sudah ada kabupaten lain yang siap. Jika memang tidak dipertandingkan di porprov, maka kita tidak akan mengirimkan atlet di Porwil. Saya rasa tidak ada alasan cabor panjat tebing tidak dipertandingkan di Porprov kalau hanya alasannya tidak ada sarana pendukungnya,” tegas Ketua FPTI Babel.
Menurutnya kendala apapun bisa dicarikan solusi dan alternatif, ia jelaskan untuk sarana panjat tebing ada beberapa kabupaten kota yang memiliki seperti Bangka Tengah, Bangka dan Provinsi. Ajang Porprov ini membuat suasana kebathinan para atlet berbeda, dan belum tentu bisa digantikan dengan kejuaraan yang lainnya.
“Kita akan berusaha tetap menjaga mentalitas atlet kita jangan sampai bisa down hanya gara gara tidak ada pertandingan di Porprov nanti. Kami berharap dengan rakerda ini ada kesinambungan program kerja antara pengurus pusat dan di daerah, melalui rapat ini kami sudah sepakat untuk memperjuangkan sampai titik penghabisan hingga cabor panjat tebing bisa dipertandingkan di Porprov 2023 di Babar,” pungkasnya.