Bangka, DiksiNews.com – Persoalan pendangkalan Alur Muara Jelitik, Sungailiat sampai saat ini masih saja menuai pro kontra dan menjadi keluhan bagi para nelayan yang berlabuh di Pelabuhan Perikan Nusantara Sungailiat. Bahwa Induk Koperasi Angkatan Laut (Inkopal) yang telah ditunjuk oleh pemerintah provinsi untuk melakukan pengerukan alur muara Air Kantung hingga sekarang masih mengalami hambatan ketika ingin melaksanakan pekerjaan.
Melihat kondisi tersebut, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka melakukan pertemuan bersama dengan pelaku usaha nelayan, tokoh masyarakat pesisir, perwakilan nelayan yang berdomisili di Lingkungan Nelayan 1 dan Lingkungan Nelayan 2 dan Parit Pekir, LSM KNPIS, LSM Laskar Pesisir serta dihadiri juga 2 orang Penasehat HNSI Bangka dan Danpos AL Sungailiat, Rabu (19/5/2022).
Hairulah selaku perwakilan nelayan menyampaikan keinginan bagi pihak manapun yang telah ditunjuk oleh pemerintah untuk mengerjakan pengerukan alur muara dapat bekerja dengan baik.
“Jika memang seandainya Induk Koperasi Angkatan Laut (Inkopal) sudah memiliki ijin dan menjadi kepanjangan tangan dari pemerintah, mudah mudahan saja bisa bekerja dengan lancar demi kepentingan masyarakat khususnya nelayan. Kita mendukung besar Inkopal dalam menjembatani para nelayan,” tegasnya.
Dirinya pada kesempatan tersebut juga memberikan apresiasi kepada Inkopal yang telah bersedia untuk melakukan pengerukan alur muara Jelitik meskipun saat ini masih mendapatkan hambatan.
“Kami saat ini menyerahkan permasalahan ini dan menaruh harapan besar kepada Ketua HNSI Kabupaten Bangka untuk mencarikan solusi yang terbaik buat nelayan. Kita sebenarnya mendukung bagi siapapun yang akan melakukan pengerukan alur muara ini, yang terpenting alur muara bisa dilewati kapal. Kami inginkan pengerukan alur muara ini bisa dilakukan secepatnya,” harapnya.
Sementara itu Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka, Lukman menuturkan jika pertemuan yang dilakukan bertujuan untuk menyatukan persepsi dan menyerap aspirasi dari para nelayan dan tokoh masyarakat pesisir mengenai penanganan alur muara Air Kantung Jelitik.
“Dari pertemuan ini ternyata permintaan dari para nelayan itu tidak muluk-muluk, yang terpenting alur muara bisa dilewati kapal dan siapapun yang akan mengerjakan pengerukan mereka siap mendukung. Alhamdulillah, malam ini dihadiri juga Danpos AL Sungailiat yang langsung mendengar permintaan dari nelayan dan para tokoh masyarakat pesisir,” ujarnya.
Menanggapi adanya aksi yang dilakukan di alur muara beberapa hari yang lalu, dirinya katakan bahwa sebenarnya memiliki tujuan sama yaitu menginginkan agar alur muara Air Kantung segera dilakukan pengerukan demi hajat hidup nelayan.
Kesempatan ini juga untuk menjelaskan kepada para nelayan, kenapa perusahaan yang di tunjuk oleh pemerintah selalu mengalami hambatan ketika ingin bekerja. Saat ini pemerintah sebenarnya sudah hadir di tengah-tengah nelayan untuk memberikan solusi, namun di tengah perjalanan masih ada hambatan-hambatan diantaranya perusahaan yang lama terus melakukan gugatan. Dan inilah diduga salah satu indikator penyebab lambatnya dikeluarkannya perijinan,” jelas Lukman.
Melihat kondisi saat ini, ia mengajak kepada pemilik kepentingan untuk duduk bersama menyatukan persepsi demi nasib hidup nelayan. Pasalnya sesuai dengan data yang ia miliki, saat ini ada sebanyak 750 perahu yang bersandar di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat.
“Jadi saat ini sangat banyak nelayan yang menggantungkan nasibnya di muara tersebut. Saya bersyukur masih diberikan kepercayaan dari nelayan untuk menjadi fasilitator dalam menangani permasalahan ini. Kita berpesan kepada masyarakat khususnya nelayan agar tidak mudah terprovokasi dari pihak manapun untuk melakukan unjuk rasa, karena hingga saat ini pemerintah dan Inkopal tidak pernah berhenti berupaya untuk segera melakukan pengerukan alur muara. Kami juga sudah sampaikan ke Inkopal apabila sudah mengantongi ijin agar melakukan sosialisasi terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dan kita siap mengawal sampai permasalahan ini selesai,” pungkas Ketua HNSI Bangka.