Arus Teknologi Membentuk Anak, Dewasa Sebelum waktunya

BANGKA BELITUNG, DIKSINEWS.COM — Anak muda zaman sekarang hidup dan tumbuh bersamaan dengan lajunya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Membuat anak muda zaman, sekarang tentu berbeda dengan anak muda zaman dahulu.

Kemajuan teknologi yang amat pesat membuat anak muda zaman sekarang lebih dewasa dari umur mereka. Teknologi yang maju tanpa adanya pengawasan dari orang tua terhadap anak tentu akan menjadi ancaman tersendirinya.

Anak-anak dengan mudah menyerap segala informasi, baik itu buruk atau tidak semua di rekam di kepala anak tanpa ada satu pun yang di saring.

Seperti yang kita ketahui, ponsel genggam di kalangan anak muda zaman sekarang layaknya nadi yang tidak bisa lepas dari genggaman tangan.

Baik anak kecil sampai remaja semua bisa di katakan memiliki ponsel genggam. Anak-anak usia produktif yang seharusnya di arahkan menuju hal-hal positif kini di biarkan berkelut sendiri dengan ponsel genggam.

Para orang tua lebih baik membiarkan anaknya memainkan ponsel daripada mendengarkan rewelan anak kecil yang sebenarnya suatu hal yang wajar. Padahal dampak dari anak yang berkelut dengan ponsel genggam di umur yang rentan tanpa pengawasan orang tua sangat serius.

Anak yang sedari kecil telah melihat begitu banyak Informasi dari media sosial yang mereka buka tentu sangat berpengaruh pada sikis sang anak. Hal-hal negatif berlalu lalang di media sosial secara cepat dan mudah di lihat anak-anak.

Dari kejahatan sampai hal-hal ya berbau seksualitas di rekam oleh otak anak. Lalu apa yang akan terjadi? Tentu saja bukanya tidak mungkin sang anak menjadi sosok pelaku kriminalitas dan sosok yang ketergantungan oleh hal-hal yang berbau porno, mengingat begitu mudah akses menuju ke sana.

Dan hal terbunuhnya anak  kita bisa saja menjadi penjahat kelamin atau penjahat seksualitas.

Mengingat anak usia remaja sampai dewasa adalah usia mereka sedang penasaran-penasarannya akan banyak hal, dan jika tidak orang tua awasi anak-anak akan terjerumus ke dalam lubang hitam, lihat kasus yang marak sekali sekarang seperti banyaknya kasus pernikahan dini karena seks bebas.

Mengapa hal tadi bisa terjadi? Tentu rasa penasaran akan hal-hal yang ia dapat dari bermain media sosial tanpa pengawasan orang tua jawabnya.

Tidak hanya pelaku kejahatan kelamin secara langsung,  anak kita bisa saja menjadi salah satu pelaku kejahatan verbal, karena mengingat kembali teknologi yang maju menarik banyak rantai negatif di dalamnya,  kejahatan melalui Internet kiat marak seiring berjalanya waktu, hal ini lah yg di manfaatkan anak-anak yang lepas pengawasan sebagai zona empuk untuk melanjutkan aksi tercela mereka.

Kita sebagai orang tua tentu perlu mengawasi pertumbuhan anak kita di era modernisasi teknologi informasi dan komunikasi. Jangan sampai anak-anak yang harusnya melakukan hal-hal positif di usia mudah malah dewasa sebelum waktunya,  seperti masuk bui di bawah umur, atau menjadi seorang ayah bunda di usia yang terbilang muda.

Anak muda adalah kunci dari gambaran bangsa kita kedepanya, jika kita biarkan hal-hal buruk terus menerus terjadi dan di lakukan oleh anak-anak kita, bagaimana bangsa ini 10, 20 tahun ke depan?. Maka dari itu, para orang tua juga harus lebih ekstra mendidik anak-anak nya di tengah arua globalisasi agar anak tidak dewasa sebelum waktunya.

(Penulis : Emelia diwnta “Mahasiswa Sosiologi UBB”)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *