Bangka, DiksiNews.com – Kegiatan pendalam alur muara pelabuhan perikanan sungailiat hingga saat ini belum juga terselesaikan. Pro dan kontra dari pihak nelayan sendiri terkadang bermunculan untuk menyuarakan kepentingan yang mengatasnamakan nelayan.
Sehingga permasalahan ini pun telah menjadi sorotan dari pemerintah propinsi dan pemerintah pusat, informasi yang di dapat media kegiatan pedalaman alur ini telah di ambil alih oleh pihak primkopal melalui mitranya dengan menghadirkan kapalnya untuk mengangkut tumpukan pasir yang menjadi penyebab alur muara menjadi dangkal. Kegiatan penambangan pasir ini pun menjadi sorotan dari Gustari selaku Ketua Pemerhati Pertambangan Perkebunan dan Kehutanan Daerah ( P3KD) ketika di hubungi awak media pada hari Sabtu (7/5/2022).
Dia mengatakan kegiatan pengangkutan pasir di depan mulut muara air kantung oleh mitra primkopal harus di kaji secara mendalam karena atas kegiatan tersebut bisa jadi mengakibatkan abrasi pantai di mana di sekitar lokasi tersebut terdapat gedung polman serta pemukiman masyarakat. Ia mengkuatirkan jika kegiatan tersebut masih terus dilakukan akan mengakibatkan volume air laut yang masuk semakin banyak dan dapat merendam pemukiman warga.
“Yang jadi permasalahan sebenarnya kan alur muara dangkal akibat adanya tumpukan pasir di kiri kanan mulut muara yang menjadi keluhan para nelayan selama ini karena menganggu laju tidak bisa keluar masuk kapal mereka. Mengeruk pasir di depan muara dengan konsep sebagai jalan agar kapal mitra dapat masuk kemudian dapat mengangkut tumpukan pasir di mulut muara, pertanyaannya sampai kapan? nelayan bisa mudah keluar masuk kapalnya ini harus di sampaikan pihak primkopal kepada masyarakat,” sebutnya.
Menurut Gustari, salah satu solusi saat ini yang harus dilakukan oleh masyarakat nelayan adalah harus bersatu melakukan pendalam alur muara melalui swadaya masyarakat jangan berharap penuh kepada pihak lain bahwa alur muara pelabuhan segera teratasi dalam waktu dekat.