Bangka, DiksiNews.com – Menjamurnya kegiatan penambangan PIP Di pantai matras oleh para nelayan sekitar bukan tidak beralasan ini dikarenakan limbah KIP berupa beting yang ditambang memiliki nilai ekonomis.
Untuk saat ini ada beberapa masyarakat dan nelayan Matras berusaha untuk memanfaatkan beting tersebut demi mengais rezeki menggunakan alat tradisional hanya demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ketika di temui awak media di lapangan Junaidi salah satu penambang sekaligus Ketua kelompok nelayan Matras bersatu mengatakan kegiatan penambangan yang mereka kerjakan dirasakan tidak mengganggu aktifitas nelayan. Pasalnya, apa yang mereka lakukan itu secara tidak langsung membantu pihak pt. Timah meratakan beting yang ditinggalkannya oleh KIP.
“Penambangan yang kami kerjakan ini hanya memanfaatkan limbah yang berasal dari kapal isap produksi (KIP), memang saya bersama kawan kawan nelayan yang kerja sekarang merupakan kelompok yang dulunya menolak adanya KIP namun kami tidak mau mengambil resiko bila berlawanan dengan hukum seperti kelompok sebelah yang pernah di proses hukum,” terangnya, Jum’at (18/2/2022).
“Ternyata dengan adanya limbah pasir dari KIP ini memberikan berkah bagi kami selaku nelayan matras,” tegas Junaidi.
Ia tuturkan selama pihaknya memanfaatkan beting tersebut membantu pendapatan nelayan pada saat cuaca tidak mendukung untuk pergi melaut. Dia sebutkan penghasilan menambang memanfaatkan beting lebih baik di bandingkan dengan pekerjaan melaut selama ini.
Menurutnya, apa yang dilakukannya secara tidak langsung meratakan beting yang selama ini mengganggu aktivitas nelayan yang ingin keluar masuk dari dan ke Pantai Matras.
“Kami berharap banyak kepada pihak pihak terkait dapat memberikan solusi yang terbaik bagi para penambangan kecil ini melalui aturan yang berlaku agar pekerjaan kami sebagai penambang dapat berjalan dengan aman dan tertib,” pungkasnya.