[pl_row]
[pl_col col=12]
[pl_text]
DiksiNews.co. – Sampai saat ini para petani lada yang ada di Provinsi Bangka Belitung dan khususnya yang ada di Kabupaten Bangka mengalami dampak yang kurang baik karena terimbas atas lesunya harga lada di pasaran. Saat ini harga lada hanya berkisar Rp. 50.000,- sampai dengan Rp. 65.000,- per kilogram.
Menurut, Ketua Forum Pemerhati Pertambangan Perkebunan dan Kehutanan Daerah (P3KD), Gustari, apa yang terjadi saat ini jelas suatu kondisi yang tidak berpihak bagi para petani lada. Pasalnya, ada sebagian petani menyimpan ladanya dan menunggu sampai harga jual lada bisa diangka Rp. 90.000,- atau mungkin di atas itu.
Melihat kejadian seperti ini, pihaknya akan berusaha membantu petani dengan cara berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah dan legislatif untuk mencarikan solusi terbaiknya. Ia mengusulkan apakah nantinya bisa melibatkan Perumda dalam menyelesaikan permasalahan ini.
Adapun bentuk dukungan yang bisa diberikan oleh pemerintah ialah dengan memberikan kesempatan kepada Perumda agar bisa membeli hasil lada para petani dan mengolahnya menjadi bubuk dan sekaligus memasarkan.
“Atau bisa juga bekerjasama dengan salah satu perusahaan mie instan agar siap membeli lada dari petani lada yang ada di Bangka. Nantinya jika hal ini dapat dikerjakan bisa berdampak positif bagi petani lada, dan pemerintah itu sendiri,” tegas Gustari.
Sementara itu, Petani lada asal Kecamatan Mendo Barat, Somad mengatakan jika harga lada saat ini sedang tidak menentu. Jika harga di bawah Rp. 90.000,- per kg tidak sesuai dengan biaya yang selama ini mereka keluarkan.
“Kecuali kalau sudah terpaksa sekali, baru saya jual. Amang nek jual sahang me mon ndak perlu igak. Biarlah bertahan dululah, saya masih simpan 10 ton, nanti dijual jika harga sudah cocok,” pungkasnya.
[/pl_text]
[/pl_col]
[/pl_row]