oleh

Tolak Penambangan Pasir Timah Di Pantai Matras, Puluhan Warga Nelayan Datangi DPRD Bangka

 

DiksiNews.com, Sungailiat – Puluhan warga nelayan yang di komandoi oleh Mustam mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka, Selasa (20/10/2020). Kedatangan yang diterima langsung Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bangka, Mendra Kurniawan Amd itu mereka berniat ingin menyampaikan aspirasinya menolak rencana akan adanya aktivitas penambangan di perairan pantai Matras.
Pada kesempatan tersebut, mereka menegaskan jika penambangan pasir timah yang akan di lakukan kapal isap produksi (KIP) mitra PT. Timah Tbk tetap dilakukan akan mempengaruhi hasil tangkapan hasil tangkapan para nelayan.
Dan ditambahkan, selain itu juga akan berdampak pada rusaknya habitat dan ekosistem laut. Kemudian juga akan merubah kejernihan air laut di sepanjang pantai Matras.
“Kita ketahui bersama bahwa lokasi wisata Pantai Matras dan sekitarnya ini sudah menjadi salah satu tujuan untuk menikmati pariwisata bagi masyarakat lokal maupun domestik,” tegas Mustam.
Kemudian pihaknya menerangkan jika para nelayan Matras, Sinar Jaya dan Jelutung ingin bertemu dengan pihak PT. Timah Tbk untuk melakukan audensi. Menurut mereka, pihak PT. Timah Tbk terkesan memaksakan kehendak melegalkan penambangan pasir timah oleh mitra yang telah ditunjuk.
“Seharusnya jangan berpikiran atau beralasan sudah mengantongi ijin IUP, tetapi mereka harus memikirkan juga aspek sosial yang akan terjadi di tengah-tengah masyarakat sekitarnya terutama para nelayan. Karena para nelayan inilah yang nantinya bersentuhan langsung dengan laut Matras,” tuturnya.
Pasalnya, dengan rencana adanya penambangan pasir timah di perairan pantai Matras itu telah menimbulkan dampak sosial yang sangat besar. Hal itu salah satunya disebabkan oleh keberadaan panitia yang dibentuk oleh mitra milik PT. Timah Tbk.
“Panitia inilah yang sering membuat kondisi di masyarakat menjadi terpecah belah, sesama saudara bermusuhan. Dan masyarakat dibenturkan dengan kepentingan-kepentingan kelompok tertentu, sehingga membuat suasana tidak kondusif. Kami berharap pihak PT. Timah Tbk bisa mempertimbangkan hal ini, koordinasi dengan pihak-pihak terkait sehingga tidak menimbulkan permasalahan yang berkelanjutan,” pungkasnya. (Admin)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *