oleh

Putus Jangkar, KM Kota Bali Pecah Di Muara Air Kantung

Sungailiat, DiksiNews.com – Musibah laka laut tunggal kembali terjadi di sekitar Perairan Muara Air Kantung, Jelitik, Sungailiat, Bangka, Sabtu (20/1/2021).

Kali ini musibah tersebut menimpa KM Kota Bali sekitar PK.00.00 WIB yang menyebabkan perahu tersebut tenggelam dan karam di pinggir muara air kantung.

Saat ditemui oleh awak media, nahkoda KM Kota Bali, Arsan (31) bersama dengan 3 orang anak buah kapalnya menerangkan penyebabnya karena putus tali jangkar perahu sewaktu kapal sedang berlabuh 200 meter dari mulut muara air kantung menunggu arus pasang sewaktu pagi hari.

Selain itu, salah satu penyebabnya adalah tidak adanya cadangan minyak untuk menghidupkan mesin perahu ketika putus jangkar.

“Kejadiannya jam 12 malam pas putus jangkar, dan saat mesin dinyalakan tak bisa hidup lagi, kita pasrah aja waktu itu,” kata Arsan.

“Gimana mau masuk muara, bibir muara kecil gitu gak bisa masuk. Jadi kita berlabuh sekitar 200 meter dari bibir muara, menunggu kondisi membaik,” terangnya.

Meskipun tidak ada korban dari kejadian musibah tersebut, namun kerugian materi dan non materi menyebabkan pemilik kapal tidak dapat melaut minimal selama 4 bulan.

“Banyaklah kerugiannya, ikan habis, mesin tidak bisa dipakai, tapi gak tau jugalah kita bongkar semua dulu, kalau mau diperbaiki juga paling lama 4 bulan bisa melaut lagi, itu juga kalau diperbaiki,” keluh Arsan.

Melalui kejadian ini Arsan dan ketiga ABK KM. Kota Bali berharap akses keluar masuk muara air kantung dapat segera diperbaiki.

“Ya harapannya muara itulah diperbaiki biar kita bisa bebas keluar masuk muara, biar gak kayak gini modelnya,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka, Lukman S.Pd turut membenarkan kejadian perahu karam tersebut.

“Kita mendapatkan informasinya pagi tadi dari pengurus HNSI saudara kita Edi. Setelah mendapat laporan tersebut kami langsung turun ke lapangan sekitar pukul 03:00 WIB untuk melihat langsung kondisi kapal. Kondisi kapal yang bisa diambil hanya mesinnya dan yang lain sudah tidak bisa terpakai,” ungkap Lukman.

Disampaikannya bahwa beberapa waktu terakhir kerap terjadi musibah perahu nelayan dikarenakan berbagai faktor khususnya musim angin utara. Ia menambahkan telah menindak lanjuti 7 laporan musibah nelayan dan telah menyalurkan bantuan terhadap 4 laporan sebelumnya yang bersumber dari CSR PT. Timah.

“Dan untuk bantuan dari PT. Timah untuk musibah nelayan masih menunggu 3 lagi yang sedang kita proses pengumpulan data dan berita acaranya untuk kita salurkan bantuan. Dari ketiganya itu termasuk dari musibah yang dialami KM. Kota Bali hari ini,” tuturnya.

Mengingat besarnya manfaat adanya penyaluran bantuan untuk musibah nelayan, Lukman mengucapkan terima kasih dan berharap kemitraan dapat terus terjalin dengan baik antara HNSI dan PT. Timah Persero TBK.

“Atas kerjasama selama ini, saya selaku ketua HNSI Mengucapkan terima kasih kepada PT. Timah, atas nama nelayan saya berharap kerjasama dan kemitraan ini dapat terus terjalin melalui program kami yakni Harmonisasi Bahari. Dan saya berharap pihak Pemerintah dan stake holder lainnya agar dapat lebih memperhatikan kejadian seperti ini yang menimpa nelayan,” tutup Lukman.

Penulis : Ikrar

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *