oleh

Disnakertrans Pemprov Babel Siapkan Tenaga Kerja Bersertifikasi Unggul

Disnakertrans Pemprov Babel Siapkan Tenaga Kerja Bersertifikasi Unggul

DiksiNews,Com.Pangkalpinang — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) memberikan program pelatihan berbasis kompetensi bagi masyarakat. Khususnya pada anak muda yang telah memasuki jenjang tenaga kerja, Senin 14/September/2020.

Untuk pelatihan berbasis kompetensi ini akan diberikan lima kejuruan. Yakni, Kejuruan Tata Boga, Kejuruan Mesin Bubut, Desain Grafis, Kejuruan Menjahit Pakaian Wanita Dewasa, dan Kejuruan Teknik Pengelasan Smaw Posisi

Kadisnakertrans Pemprov Babel, Harry saat diwawancarai di ruangannya Ia mengatakan bahwa dalam pelatihan tersebut setiap peserta yang dibagi dalam lima pokasi atau keahlian, juga mendapatkan uang saku.

“Jadi berbeda-beda, kalau dana berasal dari APBN besarannya 25 ribu per peserta. Sementara kalau berasal dari APBD senilai 50 ribu, ini dikalikan masa 24 hari pelatihan,” terangnya, pada Senin siang.

Menurutnya,” program pelatihan ini sudah berjalan sepanjang beberapa waktu lalu, dan kali ini sudah memasuki gelombang keempat, dengan peserta sebanyak 16 peserta per kejuruan.

“Yang dapat saya informasikan disini adalah, setiap peserta disini bukan hanya dilatih soal kejuruan saja. Akan tetapi bagaimana kita bisa menyiapkan suatu generasi pekerja yang memang siap untuk bekerja.

Lanjutnya, Misalnya dalam segi attitude atau sikap dalam bekerja, kan bisa dilihat tuh bagaimana pekerja tadi memproses pekerjaan. Dimana Ia harus tahu apa yang dikerjakan, bagaimana ketika ada masalah dengan rekan sekerja atau atasan. Jadi bukan semata skill saja, lebih dari itu adalah Upskilling yang dituju.

Ia juga menambahkan, di setiap jurusan disediakan tenaga pengajar yang benar-benar kompeten dan bersertifikasi level nasional. Jadi tiap peserta diharapkan secara tahapan skill sudah mampu bersaing dengan baik.

“Kami adakan evaluasi tiap tiga bulan, per semester dan per tahun. Bentuknya survey apa saja yang mereka kerjakan pasca ikut pelatihan program kami. Sebagai informasi kami sudah menjalin kerjasama dengan beberapa negara sesuai arahan dari Pak Gubernur Erzaldi, seperti negara Jepang, Korea dan Spanyol. Nah ini disebut program penempatan dan kalau dulu dibilang TKI maka yang sekarang disebut PMI atau Pekerja Migran Indonesia,” tutupnya. ( TO2/LH)

 

 

 

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *